Heboh Kisah Pencaker Harus Bayar Belasan Juta Rupiah Agar Bisa Kerja, Warganet: Sudah Biasa

BEKASI – Kisah pencari kerja (pencaker) harus membayar hingga belasan juta rupiah untuk diterima bekerja di perusahaan heboh di media sosial. Hal itu dibagikan akun instagram @infoserang.

Dalam unggahannya disampaikan bahwa terdapat beberapa aduan ke akun instagram tersebut terkait pungutan pra kerja atau seseorang harus membayarkan sejumlah uang agar mendapatkan pekerjaan di perusahaan.

Bacaan Lainnya
Scroll to continue reading
Scroll to continue reading

Terlihat sejumlah tangkapan layar pesan yang berisi perbincangan mengenai hal tersebut.

Pada percakapan pertama terlihat sesorang menanyakan lowongan kerja untuk lulusan S1 Staff Administrasi. Kemudian, pengirim pesan itu menanyakan ada tidaknya biaya administrasi.

Iya mba untuk lulusan S1 adm 10 jt, kalo untuk pengalaman sewing,asmbling,sama cating adm 11 juta kalo yg nonpengalaman 15 jt buat pertengahan maret,” jawab penerima pesan tersebut.

Kemudian, pada pesan selanjutnya disampaikan bahwa biaya administrasi untuk pencaker pria lebih mahal.

Kalo buat cowo nonpnglamn 25jt kalo yg pengalaman 20 juta,” demikian tulisan tersebut.

Lalu, pencaker tersebut mengurungkan niatnya untuk melamar kerja. “Up kirain buat s1 itu adm ya kecil gt, ydh mba mkasi info ya ga jadi,” tulis pengirim pesan.

UMR skrg aja 4,1 skrag kerja kalo gk bayar gk bkln kerja mba,” jawab penerima pesan.

Akun tersebut meyakinkan bahwa masih terdapat pekerjaan yang tanpa harus membayar uang.

Percayalah. Masih ada kok yg dapet kerja murni no calo no orang dalem. Mau bukti? Gue sendiri, tinggal ikhtiarnya aja yg dipush lebih dr kebanyakan org,” tulis akun itu di kolom komentar.

Baca Juga :   Viral Wanita Tewas Ulah Gengster di Sukatani, Ini Kata Polisi

Unggahan tersebut telah disukai 3.529 pengguna akun instagram. Beragam komentar juga muncul dari warganet.

Sudah biasa,” tulis @ase*****.

Bukan maen sekelas S1 aja masih dapet ADM yg melejit, mungkin kudu ditambah S2 S3 DAN S TEA JUS,” tulis @eek*****.

Selengkapnya klik di sini

 

Mochtar Mohamad

Pos terkait