Kasus Main Kuda Tomprok Berujung Maut, Korban Tidak Fit, simak selengkapnya…
Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri 7 Kota Bekasi Sukamto mengungkapkan, untuk rekan-rekan sekelas Muhammad Alfiansyah, korban insiden pasca bermain Kuda Tomprok sempat menolong korban pada saat korban terjatuh selepas melakukan permainan tersebut.
Ia menyebut, adapun pasca bermain, korban diketahui langsung pingsan tidak sadarkan diri pada saat kejadian berlangsung.
“Menurut informasi dari temannya yang main, saat itu memang (korban) pingsan tidak sadarkan diri. Lalu sempat ditolong oleh teman-temannya, ” ucap dia saat dijumpai dilokasi, Senin (20/11/2023).
Sukamto menyatakan, selepas hal itu. Dikarenakan rekan-rekan sekelas korban sudah mencoba untuk membantu korban yang terjatuh, namun tidak sadarkan diri.
“Akhirnya mereka menyampaikan kepada pihak guru, langsung untuk selanjutnya dilakukan tindakan. Dengan dibawa ke Rumah Sakit Primaya untuk dilakukan proses evakuasi, Namun, sesampainya korban disana, dilakukan pemeriksaan dokter dinyatakan meninggal,” ujarnya.
Ia bercerita, sebelum kejadian berlangsung. Diketahui, korban pada waktu itu sedang dalam kondisi yang tidak sehat, karena kondisi tubuh yang kurang fit.
“Menurut informasi anak tersebut hari itu sebenernya tidak mau sekolah, karena badannya tidak begitu fit. Tetapi ibunya tetap mengajak, supaya anak ini tetap berangkat ke sekolah. Jadi keadaaan korban memang sedang tidak fit begitu,” ungkapnya.
Selanjutnya secara kronologi, lanjut Sukamto. Ihwal insiden tersebut diawali pada saat selepas kegiatan pembelajaran selesai.
“Saat itu anak-anak diajak untuk melaksanakan Salat Jum’at para guru dan sebagainya. Pada waktu jeda istirahat itulah, mereka bermain Kuda Tomprok. Terdiri dari dua kelompok dan di saat seperti itulah kejadiannya,” sambungnya.
Soal kasus main kuda tomprok berujung maut, hingga saat ini pihak sekolah masih belum mengetahui secara mendetail, baik penyebab korban dapat meninggal dunia, karena informasi terakhir yang disampaikan korban telah tiada.
“Kalo itu saya tidak bisa lebih dalam karena yang kami paham disana sudah meninggal,” paparnya.