Kasus Main Kuda Tomprok Berujung Maut, Teman Korban Trauma, simak selengkapnya…
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi mengumumkan akan segera melakukan asesmen terhadap rekan-rekan sekelas Muhammad Alfiansyah, korban yang meninggal dunia saat bermain “kuda tomprok“.
“Kami coba koordinasi pada sekolah nanti kita bikin satu moment assesmen. Kita akan melihat anak-anak yang hari itu bermain,” ucap Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian saat ditemui di SMP Negeri 7 Kota Bekasi, Senin (20/11/2023).
Novrian mengatakan, adapun proses asesmen tersebut dilaksanakan. Diantaranya sebagai langkah dalam memulihkan kondisi psikologis dari para rekan rekan Muhammad Alfiansyah pasca insiden yang terjadi.
Terlebih, kata dia dalam hal ini turut ditemui ada satu orang anak yang mengalami trauma ketika melihat kejadian tersebut, dia melihat temannya tergeletak dan meninggal dunia.
“Untuk mencegah hal itu kami akan melakukan assesmen. Kemungkinan dilakukan pada minggu ini di hari Rabu (22/11) esok kita akan assemen dengan tim psikologi kita dengan KPAD dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi juga akan dilibatkan,” ujarnya
Ia menyatakan, secara pelaksanaan. Melalui asesmen pemulihan psikologis nanti, KPAD Kota Bekasi akan melakukannya dengan cara pendekatan masif kepada siswa agar mereka sejenak bisa merefleksikan diri atas trauma yang dialaminya.
“Nanti kita akan bikin sesuai yang terbaik untuk anak, nanti kita minta ruangan khusus sama pihak sekolah untuk kita bikin satu ruangan, dimana kita akan bikin grup pendampingan anak to anak atau juga nanti pendekatan-pendekatan kelompok,” jelasnya
“Jadi kita mau mengetahui kondisi psikologis mereka (dari rekan rekan Muhammad Alfiansyah) pasca kejadian. Jangan sampai mereka pasca kejadian menjadi satu kebanggaan, nanti kita ingin membangun rasa empati dari teman-temannya bahwa hari ini bercanda yang membahayakan itu perlu pengetahuan,” sambungnya.
Sembari, kata dia dari asesmen itu. Pihaknya juga turut mengedukasi kepada para orangtua siswa agar ikut mengawasi permainan anak.
“Edukasi bukan hanya pada siswa saja tapi juga pada orangtua. Orangtua bisa memberikan pemahaman dan pengertian,” pungkasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Warsim Suryana menambahkan, atas terjadinya kasus main kuda tomprok berujung maut itu, pihaknya akan melakukan tahapan evaluasi secara menyeluruh.
“Dimana kedepan kami berharap semoga para guru, kepala sekolah dan unsur lainnya. Sudah kita sampaikan bahwa ada pembentukan satgas, baik pengawasan sebelum masuk, setelah masuk, bahkan sesudah kejadian akan dilakukan semaksimal mungkin. Sekaligus akan membuat Surat Edaran secara pengawasan kepada siswa sekolah. Karena ini merupakan kejadian yang menjadi bahan evaluasi,” ulasnya.