Operasi pasar murah segera digelar di Kota Bekasi. Pemkot Bekasi bakal menggelar kegiatan itu di tiap kecamatan. Giat tersebut bakal diselenggarakan pada Oktober dan November 2023.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi Robert TP Siagian mengatakan penyelenggaraan operasi pasar murah sebagai langkah antisipasi dampak El Nino atau perubahan cuaca.
“Bulan Oktober dan November mendatang, Kami bakal buka operasi pasar murah yang dilaksanakan di 12 kecamatan di Kota Bekasi, karena sebagai langkah dari adanya dampak El Nino,” kata Robert saat dikonfirmasi Bekasi24jam.com, Kamis (14/09/2023).
Robert menjelaskan bahwa kegiatan itu bakal digelar dua kali di tiap kecamatan pada Oktober dan November 2023 mendatang.
“Diselenggarakan di 12 kecamatan dan pelaksanaan persiapannya pada saat ini sedang kami persiapkan,” ujar Robert.
Robert menambahkan bahwa beberapa bahan pokok di Kota Bekasi, seperti telur ayam, beras hingga minyak goreng mengalami kenaikan harga secara fluktuatif.
Kendati demikian, kata Robert, stok bahan pokok di Kota Bekasi tergolong aman. Tidak terjadi kelangkaan bahan pokok di Kota Bekasi.
“Dari beberapa bahan tersebut, merupakan bahan yang rawan akan terjadinya kenaikan harga bahan pokok di pasaran, harganya masih fluktuatif untuk beberapa bahan pokok tersebut, termasuk juga beras medium maupun beras yang biasa,” ujar Robert.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengunjungi Pasar Baru di Kota Bekasi untuk mengecek ketersediaan pasokan dan harga pangan, Rabu (13/9/2023).
Menurut Bey, saat ini ada beberapa bahan pokok pangan yang mengalami kenaikan. Namun hal ini dapat diantisipasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jabar dan Pemda Kota Bekasi.
“Monitoring” dengan Pak Wali Kota ke sini untuk melihat harga pangan. Memang ada kenaikan antara lain harga telur dan beras. Tapi daya beli masyatakat cukup baik,” ungkapnya.
Bey pun meminta masyarakat tidak “panic buying” dan tak kesulitan dalam memenuhi pangan. “Terkait beras oleh pemerintah ada bantuan pangan untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Ini untuk antisipasi saja,” ujar Bey.